Rabu, 17 Juni 2015

Tips Memilih Pemanas Air (Water Heater)






Kendati Indonesia merupakan negara tropis, namun produk pemanas air (water heater) cukup digemari. Apalagi bagi mereka yang peduli dengan kesehatan.


Mandi dengan air hangat dipercaya dapat meringankan sakit ringan seperti batuk dan flu, meringankan migrain dan stres, serta membuat tidur lebih berkualitas.

Menurut Aquinas Adipraja Rulan, Direktur Utama PT Bernadi Utama—pemegang resmi pemanas air Solahart dan Handal—untuk memilih water heater yang sesuai, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

“Ada tiga hal utama, yakni produk harus berkualitas, harga sesuai dengan kantong, dan after sales service-nya bagus,” kata Aquinas kepada Rumah.com beberapa waktu lalu.

Water Heater Listrik atau Tenaga Surya?
Idealnya, imbuh Aquinas, water heater menggunakan tenaga matahari (solar panel), karena lebih hemat dan ramah lingkungan. Tetapi ada lokasi yang tidak memungkinkan untuk dipasang water heater dengan solar panel, seperti di apartemen.
Pemanas air dengan solar panel memiliki kapasitas tangki minimal 150 liter, cocok untuk rumah berukuran besar atau hotel. Sementara pemanas air tenaga listrik kapasitasnya hanya 35 liter hingga 80 liter.
“Jadi, untuk rumah berukuran kecil atau unit apartemen sebaiknya menggunakan pemanas air listrik,” katanya.
Di sisi harga, pemanas air tenaga surya pun terbilang tinggi, yakni berkisar Rp20 juta per unit, sedangkan pemanas air listrik hanya Rp2 juta – Rp3 jutaan.
“Akan tetapi pemanas air dengan solar panel bisa jadi ‘investasi’ tersendiri, karena bisa berumur 15 sampai 20 tahun,” jelas Aquinas.
Lantas, bagaimana jika cuaca mendung atau tak ada pasokan listrik? Aquinas menjelaskan, suhu maksimal water heater bisa mencapai 60° celcius. Tanpa pasokan energi, heat lost-nya hanya 2° celcius per hari.

Sumber :Rumah.com

0 comments:

Posting Komentar