London mengambil alih posisi Hong Kong sebagai kota dengan biaya
hidup termahal bagi pekerja. Perusahaan internasional yang menempatkan
seorang karyawannya di London, harus menyiapkan sedikitnya USD120.568
atau sekitar Rp1,443 miliar per tahun.
Berdasarkan hasil riset Saviils yang diterima Rumah.com hari
ini (24/9), selama lima tahun berturut-turut, Hong Kong menempati
urutan pertama sebagai kota dengan biaya hidup termahal bagi seorang
karyawan. Sedangkan pada 2008 lalu, London berada di urutan kelima.
Namun, per Juni 2014 lalu, Hong Kong harus rela berada di posisi kedua
dengan dengan biaya hidup USD115,717 per karyawan per tahun.
Riset yang berjudul Savills Live/Work Index tersebut membandingkan
kombinasi tarif sewa residensial dan ruang perkantoran 12 kota di dunia
yang mengalami fluktuasi. Riset tersebut menjelaskan, fluktuasi tersebut
mencerminkan kematangan pasar residensial dan perkantoran di
masing-masing kota. Meski demikian, tingkat nilai tukar mata uang ikut
memengaruhi besaran tarif yang berlaku.
New York, Paris, dan Tokyo melengkapi daftar lima besar kota dunia
dengan biaya hidup termahal. Posisi keenam, ketujuh, dan kedelapan
ditempati Singapura, Moskow, dan Sydney. Selanjutnya, posisi empat
terbawah dilengkapi oleh Dubai, Shanghai, Rio de Janeiro, dan Mumbai.
Sejak 2008, tarif sewa residensial dan perkantoran di London
mengalami kenaikan sebesar 39%. Hal yang menarik, kenaikan itu rupanya
masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan yang terjadi di Rio de
Janeiro sebesar 86% dalam lima tahun terakhir.
Berikut daftar 12 kota dalam Savills Live/Work Index:
Sumber: http://www.rumah.com/berita-properti/2014/9/64970/salip-hong-kong-london-jadi-kota-termahal-di-dunia
0 comments:
Posting Komentar