Syarat Mendapatkan Rumah Bersubsidi

Setelah beberapa waktu akhirnya bisa posting lagi, didapat dari halaman sebelah yang memuat tentang informasi cara mendapatkan ruamh bersubsidi.

Fengshui : Lima Tips Membuat Kamar Mandi di dalam Kamar tidur

Kamar mandi atau toilet di dalam kamar tidur makin banyak diminati. Bahkan menurut pengamatan kami, tidak kurang dari 80% pemilik rumah ingin memiliki kamar mandi atau toilet di dalam kamar tidur.

Fengshui : Enam Hal Seputar Pintu

Menurut ilmu feng shui, pintu adalah “mulut” rumah, tempat masuknya energi ke dalam rumah. Arah hadap dan letak pintu yang tepat akan berpengaruh pada baik-buruknya peruntungan penghuni.

Lima Hotel Unik Untuk Liburan

Akhir pekan adalah saat yang tepat untuk melakukan liburan. Tetapi, apakah Anda sudah menentukan pilihan kemana akan berlibur? Dirangkum dari laman businessinsider.com.

18 Bank Yang Masih Menawarkan Suku Bunga Rendah 2014

Pada 12 November lalu, Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga acuan 0,25% menjadi 7,5%. Padahal hingga pertengahan 2013, BI rate berada di titik terendah sepanjang sejarah, yakni 5,75%.

Selasa, 31 Maret 2015

Tips Memilih TV Berlangganan



Bosan dengan ragam sinetron yang cenderung membosankan di stasiun televisai nasional. Kini banyak orang yang mulai beralih menggunakan layanan TV berlangganan. TV berlangganan memang lebih bervariasi dan atraktif dibandingkan TV nasional. Bukan hanya banyak pilihan, tetapi juga fleksibilitas pemilihan kanal sesuai tarif.

Saat ini semakin marak perusahaan penyedia TV berlangganan, Anda harus cermat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini beberapa tipsnya :

1. Reputasi
Ketahui reputasi layanan TV berbayar yang hendak Anda pilih. Tanyakan kepada orang-orang terdekat Anda, kawan, tetangga, atau review melalui internet. Hindari TV dengan layanan buruk, meski memberi penawaran menarik.

2. Layanan Resmi
Pastikan apakah layanan yang hendak Anda gunakan resmi dan terdaftar. Saat ini banyak penawaran langganan televisi satelit dengan harga murah, namun patut dicurigai kualitasnya.

3. Kualitas Sinyal
Pilihlah layanan TV berbayar yang paling kuat sinyalnya di kawasan perumahan Anda. Percuma jika membeli paket layanan TV berbayar namun pada akhirnya tidak dapat menonton apa-apa. Ada baiknya bertanya kepada tetangga yang sudah menggunakan layanan TV berbayar.

4. Bijaksana Memilih Paket
Pilihlah paket yang benar-benar bisa ditonton keluarga Anda. Jika memiliki anak yang belum cukup umur, pastikan adanya kanal edukatif dan kanal khusus anak. Pilih paket berisi 10 hingga 30 kanal. Jika waktu luang Anda untuk benar-benar duduk menonton televisi tidak banyak, paket berisi 80 kanal akan menjadi terlalu berlebihan.

5. Waspada Syarat dan Ketentuan
Biasanya layanan TV berlangganan menggunakan jasa SPG dan SPB di pusat-pusat perbelanjaan untuk tujuan promosi. Jika beberapa SPG atau SPB ini menghampiri dan menawarkan promo yang terdengar menarik, jangan terburu-buru menandatangani formulir berlangganan! Mintalah selebaran promo yang dimaksud dan bacalah dengan seksama syarat dan ketentuannya. Bisa jadi SPG atau SPB yang menawari tidak menyebutkan tentang syarat dan ketentuan ini dengan jelas.

6. Sesuaikan dengan Isi Dompet
Layanan TV yang lebih mahal dari pesaingnya biasanya juga memiliki layanan yang lebih baik dari yang lain, seperti kualitas sinyal dan gambar atau pelayanan kepada pelanggannya.

Namun jangan terburu-buru membeli layanan dengan harga paling mahal! Lakukan survei kecil dengan via internet dan bandingkan harga yang ditawarkan oleh beberapa penyedia TV berbayar. Bisa saja menemukan layanan berkualitas dengan harga lebih murah.

Sumber :Rumah.com

Kamis, 26 Maret 2015

Perhatikan Hal-hal Berikut Sebelum Membeli Rumah Bekas


Kondisi fisik rumah bekas terkadang cenderung menurun, harganya pun belum tentu lebih murah dibanding rumah baru, terutama di kawasan sunrise property
Untuk Anda yang berencana ingin membeli rumah bekas, berikut beberapa tips dan trik yang perlu diperhatikan:

1. Kondisi Fisik
Perhatikan tampilan luarnya, meskipun tampilan luar saja tak cukup. Periksa juga kondisi dinding, lantai, saluran air, kayu jendela dan pintu, langit-langit, serta bukaan dan sirkulasi udara. Tanyakan juga usia bangunan tersebut. Usia fisik bangunan yang umum berkisar 30 – 40 tahun. Di atas itu, bangunan sudah memerlukan renovasi besar-besaran.

Ajak teman atau orang lain yang mengerti seputar bangunan rumah, untuk memberi opini kedua.

2. Sumber Air
Cek sumber air. Lokasi sumur pompa ideal berjarak 10 meter dari septic tank. Jika kurang dari 10 meter, ada kemungkinan air minum kurang layak dikonsumsi.Bila sumber air berasal dari PAM, pastikan pemilik rumah tidak bermasalah dengan tagihan air.

3. Listrik
Periksa apakah daya listrik di rumah tersebut cukup untuk segala peralatan elektronik Anda. Jika dirasa tidak cukup, Anda bisa upgrade daya secara online lewat pln.co.id. Pastikan instalasi kabel listrik dalam kondisi baik, jangan sampai terjadi korslet listrik yang dapat menyebabkan kebakaran.

4. Surat-surat
Periksa Surat Hak Milik (SHM), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan sertifikat rumah beserta tanah tersebut. Pastikan juga apakah pemilik yang tertera di surat-surat tersebut adalah pemilik asli rumah tersebut. Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) juga jangan lupa ditanyakan dan minta bukti pembayarannya. Selain itu, pastikan pula rumah tersebut tidak sedang dalam sengketa. Jika ternyata rumah tersebut masih dalam sengketa, sebaiknya dibatalkan rencana membeli rumah tersebut daripada harus repot di kemudian hari.

5. Lingkungan Rumah
Tak hanya kondisi fisik, untuk keamanan dan kenyamanan, lingkungan rumah juga harus jadi perhatian. Cek apakah daerah itu memiliki kondisi jalan yang baik atau penerangan yang cukup. Survei juga, apakah di kawasan tersebut sering terjadi kemalingan atau rawan banjir.

6. Anggaran Rumah
Pertimbangkan, apakah akan membayar secara tunai atau kredit. Ada baiknya menambah anggaran 10% untuk biaya renovasi rumah. Bila tak memiliki cukup uang, ada trik yang bisa dilakukan. (Baca:Tips Beli Rumah dengan Uang Terbatas

Sumber : Rumah.com

Selasa, 24 Maret 2015

6 Hal Ini Bikin Kamar Terlihat Sempit




Anda yang memiliki ruang kamar yang kecil akan membawa tantangan untuk mendekornya. Membuat ruangan yang sempit tetap terasa nyaman, saatnya gunakan kreativitas dan imajinasi yang tinggi agar barang yang diletakkan di dalam kamar tidak menciptakan kesan ruang yang sesak.

Disinyalir dari Rumah.com  terdapat 6 kesalahan yang sering dilakukan dalam mendekorasi ruang sempit antara lain :

1. Berpikir Horizontal, bukan Vertikal
Meletakkan barang secara horizontal menghabiskan ruang yang sebenarnya terbatas. Manfaatkan dinding kamar untuk membuat beberapa susunan rak atau sekat untuk meyimpan barang.

2. Melipat baju, bukan Menggantung.
Susun baju secara vertikal dengan melipatnya bukan digantung. Dengan begitu akan memiliki ruang untuk menyimpan sepatu  dan perlengkapan lainnya di dalam sekat lemari yang tersedia.

3. Tempat Tidur di Atas Lantai
Buat tempat tidur tampak melayang di atas kamar. Menyangga tempat tidur dengan anak tangga merupakan cara yang paling mudah dan murah untuk memberikan ruang penyimpanan di bawah tempat tidur.

4. Memasukkan Semua ke Dalam Laci
Korbankan beberapa millimeter di dalam laci untuk membuat sekat dan membaginya ke dalam beberapa tempat sehingga barang di dalam laci akan tersimpan lebih rapi dan teratur.

5. Menggunakan Warna Cat Gelap
Warna cat yang gelap dapat membuat ruangan tampak sesak dan sempit. Berikan warna yang cerah dan bercahaya pada kamar, sehingga dapat menimbulkan ilusi yang lebih luas dan membuat kamar tampak lebih hidup.

6. Membiarkan Kamar Berantakan
Memiliki barang yang berserakan dalam ruangan kecil hanya akan membuat kamar Anda semakin sempit. Simpan barang yang sudah tidak digunakan dalam waktu dekat dan singkirkan beberapa barang yang sudah tidak dipakai dengan membuang atau menjualnya.



Jumat, 20 Maret 2015

Mengapa KPR Anda Ditolak?



Anda mungkin pernah mengajukan KPR (kredit pemilikan rumah) namun ditolak bank. Untuk mengajukan KPR sendiri memerlukan prasyarat tertentu yang harus dipenuhi. Pihak bank akan menyeleksi dengan ketat calon konsumen untuk mengurangi potensi kredit macet.

Kira-kira apa saja penyebab KPR ditolak oleh pihak bank? Berikut ulasannya: 

1. Catatan Keuangan Buruk


Jika Anda menunggak tagihan kartu kredit atau cicilan kendaraan bermotor, bisa dipastikan Anda masuk dalam daftar hitam tersebut. Jika memang sudah masuk dalam black list Bank Indonesia, akan sulit mendapatkan kredit dari bank. Karena bank tidak mau berspekulasi mengucurkan kredit kepada nasabah yang tidak membayar cicilan kredit mereka. (Baca : Masuk Black List Bank Indonesia? Ini Jalan Keluarnya)

2. Pendapatan Tak Cukup untuk cicil KPR


Bank biasanya menghitung cicilan KPR sekitar 30% atau 1/3 dari jumlah penghasilan bulanan/ Jika 30% penghasilan tidak cukup untuk bayar cicilan, maka jangan berharap pengajuan KPR dikabulkan. 

3. Masa Kerja Kurang dari Dua Tahun

Beberapa bank memberikan persyaratan yang cukup ketat. Untuk karyawan, bank memberi syarat telah bekerja atau menjadi karyawan tetap selama dua tahun. Jika kurang dari itu, harus menyertakan surat keterangan kerja /SK pengangkatan dari kantor sebelumnya, sehingga masa kerja genap/melampaui dua tahun. (Baca : Tips KPR bagi Pasangan ) 

4. Dokumen Kurang Lengkap
Bank sangat teliti dalam mengecek setiap dokumen dan data-data yang diberikan. Sedikit saja ada kesalahan atau ada data yang berbeda bank bisa membuat KPR ditolak. Misal Anda menulis pendapatan sebesar Rp7juta per bulan, setelah dihubungi ke kantor ternyata hanya Rp5 juta per bulan.

Nyalakan selalu ponsel Anda untuk menjawab panggilan telepon dari bank. Susah dihubungi juga bisa menjadi alasan penolakan pengajuan KPR. 

5. Usia Pensiun
Bank memberikan persyaratan yang cukup ketat saat pengajuan KPR, yaitu usia maksimal nasabah saat cicilan berakhir 55 tahun – 65 tahun (sesuai aturan masin-masing bank)

Hitung usia Anda hingga masa tenor selesai, jangan sampai melebihi batas tersebut. Bila dalam masa mencicil KPR, masuk dalam masa pension maka siap-siap KPR ditolak.



Sumber : Rumah.com  

Kamis, 12 Maret 2015

7 Tips Rumah Sejuk Tanpa AC

7 Tips Rumah Sejuk Tanpa AC



RumahCom – Banyak yang menggunakan pendingin ruangan (AC) sebagai jalan pintas bila rumah terasa gerah atau panas.
Namun bagi Anda yang ingin mengurangi budget listrik sekaligus lebih ramah lingkungan, ada tujuh tips yang dapat dilakukan:
Langit-langit Tinggi 
Plafon rendah membuat rumah terasa sempit dan sumpek. Sebaliknya, plafon tinggi akan membuat ruangan terlihat makin luas dan terasa sejuk.
Menghilangkan plafon sehingga ruang terbuka hingga atap juga bisa jadi pilihan. Untuk mengurangi panas, Anda dapat menggunakan lapisan aluminium foil yang dipasang di bawah genteng. (Baca: 9 Tips Langit-langit Tampak Lebih Tinggi)
Bukaan yang Cukup 
Rumah juga harus memiliki banyak bukaan yang mengizinkan udara alami masuk. Hal ini dapat menjadi solusi untuk rumah dengan plafon rendah.
Ventilasi Silang 
Sebuah jendela dalam satu ruangan ternyata tidak cukup. Agar pertukaran udara berjalan baik, perlu dibuat ventilasi silang (cross ventilation), setidaknya dengan dua buah jendela atau lubang angin yang berhadapan. (Baca: Tips Rumah Bebas Gerah)
Dinding Styrofoam 
Dinding styrofoam biasanya dipakai di studio rekaman sebagai peredam suara. Namun, ternyata struktur styrofoam yang tersusun dari butiran tersebut tidak dapat menghantarkan panas. Ini yang membuat styrofoam menjadi isolasi termal yang baik.
Turbine Ventilator
Dipasang di atap rumah, turbine ventilator dilengkapi dengan sirip-sirip untuk menangkap angin. Angin yang berembus, ditangkap sirip dan dialirkan ke dalam ruangan, sehingga terjadi sirkulasi udara dalam ruangan.
Kaca Film 
Ada beberapa jenis kaca film yang beredar di pasaran: sekadar untuk menjaga privasi, untuk keamanan rumah, dan menolak panas matahari masuk ke dalam rumah. Kaca film jenis terakhir ini mulai banyak dipakai di gedung atau hunian berkonsep ramah lingkungan—yang ingin sinar matahari masuk tetapi tidak membuat ruangan menjadi gerah.
Perbanyak Tanaman 
Tanaman yang rindang di pekarangan rumah dapat membuat rumah menjadi sejuk. Namun, apa jadinya jika halaman rumah terbatas? Solusinya, Anda bisa menanam tanaman rambat menggunakan pergola atau tanaman yang merambat di dinding. Selain membuat suasana adem, tanaman juga memasok oksigen bagi penghuni. (Baca: Jenis Tanaman Rambat untuk Hunian Anda)

sumber : Rumah.com