Syarat Mendapatkan Rumah Bersubsidi

Setelah beberapa waktu akhirnya bisa posting lagi, didapat dari halaman sebelah yang memuat tentang informasi cara mendapatkan ruamh bersubsidi.

Fengshui : Lima Tips Membuat Kamar Mandi di dalam Kamar tidur

Kamar mandi atau toilet di dalam kamar tidur makin banyak diminati. Bahkan menurut pengamatan kami, tidak kurang dari 80% pemilik rumah ingin memiliki kamar mandi atau toilet di dalam kamar tidur.

Fengshui : Enam Hal Seputar Pintu

Menurut ilmu feng shui, pintu adalah “mulut” rumah, tempat masuknya energi ke dalam rumah. Arah hadap dan letak pintu yang tepat akan berpengaruh pada baik-buruknya peruntungan penghuni.

Lima Hotel Unik Untuk Liburan

Akhir pekan adalah saat yang tepat untuk melakukan liburan. Tetapi, apakah Anda sudah menentukan pilihan kemana akan berlibur? Dirangkum dari laman businessinsider.com.

18 Bank Yang Masih Menawarkan Suku Bunga Rendah 2014

Pada 12 November lalu, Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga acuan 0,25% menjadi 7,5%. Padahal hingga pertengahan 2013, BI rate berada di titik terendah sepanjang sejarah, yakni 5,75%.

Kamis, 30 April 2015

Tips Membersihkan Mesin Cuci


Waktu liburan menjadi waktu yang tepat untuk membersihkan peralatan rumah tangga yang kerap digunakan setiap hari, seperti mesin cuci. Bagaimana cara efektif untuk membersihkannya? Berikut tips yang dapat dicoba.
Pada dasarnya, cara membersihkan mesin cuci bukaan atas atau depan sama saja. Intinya, adalah menghilangkan debu, partikel kotoran lainnya, dan bahkan lumut yang menggumpal di sudut-sudut mesin cuci.
Untuk mesin cuci dengan bukaan di atas, pertama-tama, penuhi tabung setinggi tiga perempat ukuran tabung dengan air panas. Selanjutnya, tambahkan setengah cangkir baking soda dan dua cangkir cuka. Lalu putar mesin seperti biasa selama kurang lebih 15 menit, atau sampai kotoran terangkat semua.
Setelah kotoran terangkat, bilas tabung mesin cuci dengan air biasa tanpa campuran apapun. Lalu keringkan dengan lap kering.
Lapisan saringan mesin dapat Anda cuci langsung saat tabung dibersihkan. Atau bisa juga mencucinya secara terpisah dengan menggunakan air panas dan detergen. Selanjutnya, keringkan lapisan itu di panas matahari.
Jika Anda memiliki mesin dengan bukaan di depan, masukkan dua sendok makan baking soda di tempat biasanya Anda memasukkan detergen saat mencuci. Sebelum memenuhi tabung dengan air panas, masukkan setengah cangkir cuka ke dalam tabung. Setelah tabung penuh dengan air, putar mesin seperti biasa.
Lalu, jika wadah menaruh detergen dalam mesin cuci Anda dapat dilepas, maka lepaslah dan rendam dalam air panas yang mengandung sabun cuci. Biarkan lumut dan kotoran yang menempel terlepas dengan sendirinya, jangan dipaksa. Selanjutnya, bilas dengan air dingin, dan jemur di bawah sinar matahari.
Selamat mencoba!

Sumber : Rumah.com

Rabu, 29 April 2015

Tips Agar Peralatan Rumah Tangga Hemat Listrik


Menggunakan peralatan rumah tangga seperti lampu, kulkas, TV, dan AC bisa menjadi penyebab naiknya tagihan listrik di rumah.
Sebenarnya pemakaian listrik di rumah bisa dihemat oleh Anda yang menggunakan.

Dinukil dari laman pln.co.id, berikut ini tips agar peralatan rumah tangga hemat listrik:

1. Lampu
• Gunakan lampu hemat energi.
• Matikan lampu bila tidak digunakan.
• Lengkapi lampu TL dengan kondensor (Baca: Mengapa Pilih Lampu LED?  (www.rumah.com))

2. Televisi, Radio, dan Tape Recorder
• Nyalakan televisi, radio, tape recorder bila benar-benar ingin ditonton atau di dengarkan dan segera matikan bila tidak digunakan.

3. Lemari Es
Setiap penurunan suhu (temperatur) untuk mendinginkan isi lemari es memerlukan tambahan energi listrik. Agar tidak terlalu boros penggunaan listriknya:
• Pilihlah lemari es/freezer yang hemat energi.
• Jangan masukan makanan/minumam yang panas ke dalam kulkas/freezer.
• Atur suhu udara sesuai dengan kebutuhan. Jangan terlalu rendah, karena akan banyak mengkonsumsi listrik.
• Tempatkan kulkas/freezer di tempat yang jauh dari sumber panas (kompor/sinar matahari).
• Tutup rapat dan buka pintu seperlunya.
• Isi secukupnya (jangan terlalu penuh) agar peredaran udara dingin tidak terhambat. (Baca: Tips Kulkas Hemat Energi (www.rumah.com))

4. Mesin Cuci
• Gunakan mesin cuci bila sesuai dengan kapasitas yang ditentukan. (Baca: Tips Bersihkan Mesin Cuci  (www.rumah.com))

5. Pendingin Ruangan (AC)
• Seperti halnya lemari es/freezer, semakin rendah suhu ruangan yang dikehendaki, makin banyak energi listrik yang digunakan.
• Atur suhu ruangan sesuai keperluan, jangan terlalu dingin.
• Matikan AC bila ruangan sudah tidak digunakan. (Baca: Tips Menghitung Kebutuhan AC  (www.rumah.com))

6. Kompor, Penanak Nasi, dan Oven Listrik
• Rencanakan dengan baik masakan yang akan Anda buat, agar waktu menyala alat-alat ini bisa seminimal mungkin.

7. Pemanas Air
• Jangan biarkan pemanas air menyala sepanjang hari.
• Nyalakan listrik beberapa saat sebelum digunakan, dan segera matikan kembali bila tidak diperlukan. (Baca: Kamar Mandi Ramah Lingkungan  (www.rumah.com))

8. Pompa Air
• Pompa air menggunakan motor listrik. Untuk menghemat listrik, pasanglah pompa listrik sesuai kebutuhan.
• Gunakan tangki penampung air, agar pompa air listrik bisa digunakan lebih teratur. Usahakan tidak menyalakan pompa air bila air di tangki masih bisa memenuhi kebutuhan.

9. Setrika
• Saat ini hampir semua setrika listrik dilengkapi dengan alat yang menghidupkan dan mematikan aliran listrik secara otomatis. Untuk menghemat listrik digunakan setrika listrik yang dengan panas yang sesuai dengan kebutuhan jenis pakaian.

10. Penghisap Debu
• Bersihkan saringan debu secara rutin agar motor listrik tidak bekarja lebih berat karena akan menggunakan energi listrik lebih banyak.
• Gunakan vacuum cleaner untuk tempat-tempat sesuai kebutuhan.
• Matikan vacuum cleaner apabila motor menjadi panas atau terjadi perubahan suara motor. Kemungkinan terjadi sesuatu yang menggangu kerja alat tersebut.

11. Kipas Angin
• Buka ventilasi/jendela rumah untuk memperlancar udara ke dalam rumah.
• Pilih kipas angin yang dilengkapi dengan pengatur waktu (timer) dan atur timer sesuai kebutuhan.
• Atur kecepatan kipas angin sesuai kebutuhan.
• Matikan kipas angin bila tidak diperlukan.

Kamis, 23 April 2015

Tips Bangun Rumah Impian Anda


Tidak semua orang menyukai membeli rumah jadi dari pengembang/developer. Alasannya beragam : tidak suka dengan bentuk arsitektur atau tata ruang, ada pula yang tak puas dengan kualitas bangunan dan spesifikasi material yang digunakan. Bagi Anda yang ingin membangun rumah impian di lahan milik pribadi, berikut empat hal yang harus diperhatikan :
Dana (Budget)
Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah dana. Sesuaikan keinginan dengan budget yang dimiliki. Jika dana masih terbatas, tak ada salahnya membangun rumah tumbuh. Artinya, rumah dapat dikembangkan ke samping, depan-belakang, atau ke atas jika uang sudah terkumpul kelak.
Selera (Taste)
Sesuaikan rumah dengan selera pribadi Anda sebagai pemilik. Misal, jika menyukai rumah bergaya minimalis, maka buat konsep yang tak lari dari gaya minimalis. Perlu diingat, dua atau lebih konsep dalam satu rumah, justru memperburuk tampilan rumah Anda.
Kebiasaan (Habit)
Sesuaikan rumah dengan kegiatan Anda sejak bangun tidur hingga tidur di malam hari. Bila Anda banyak berkumpul di ruang keluarga atau kamar tidur, maka prioritaskan ukuran dan fasilitas di ruang tersebut. Atau jika Anda suka berlama-lama di kamar mandi, maka buat ruang tersebut senyaman mungkin agar Anda betah di dalamnya.
Sebaliknya, jika Anda tidak suka menerima tamu, maka tidak perlu membuat ruang tamu atau kamar tidur khusus tamu, karena akan mubazir.
Tanya Pakar (Ask The Expert)
Jika Anda memiliki dana lebih, tak ada salahnya jika menggunakan jasa arsitek untuk membuatkan rumah sesuai keinginan Anda. Arsitek juga bisa memberi petunjuk untuk menjembatani antara keinginan dengan kepantasan bagi tampilan rumah Anda.
Ada kalanya barang-barang yang mahal tidak cocok digabungkan dalam satu ruangan, karena berbeda konsep. Biasanya sang arsitek akan memberi guide bagi Anda. Akan tetapi—terlepas dari pantas atau tidaknya—pemilik rumahlah yang memutuskan.

Sumber : Rumah.com

Selasa, 21 April 2015

Tips Membeli Rumah Lewat Internet



Perkembangan bisnis properti belakangan ini tak terlepas dari pengaruh teknologi Informasi dan e-commerce.
Situs-situs properti yang memajang listing para broker properti pun bermunculan. Alhasil, kian banyak penjual dan pembeli yang “saling lirik” secara online.
Mencari properti lewat jalur daring (online), baik menggunakan komputer maupun gadget canggih lain memang mempermudah pembeli, tetapi memerlukan trik tersendiri.
Selain pilihan yang terbilang banyak—sehingga perlu waktu untuk memilih, tampilan properti di layar monitor pun terkadang kurang memuaskan.
Ada beberapa tips yang harus Anda perhatikan dalam memilih rumah secara online:
1. Sebelum atau sembari melakukan pencarian rumah idaman, bekali diri Anda dengan beragam tips dan trik membeli properti berkualitas, memilih broker, memilih pengembang kredibel, memilih fasilitas pembiayaan (KPR) dan lain-lain.
2. Ada baiknya Anda login di portal properti macam Rumah.com yang menyediakan ratusan ribu listingproperti yang dapat dipilih sesuai kriteria yang diinginkan.
3. Anda dapat menyortir properti berdasarkan lokasi, harga, jumlah kamar, ukuran luas dan lain-lain. Masukkan kriteria dan kata kunci yang diinginkan, maka dalam waktu singkat mesin pencari akan menayangkan properti sesuai kriteria tersebut.
4. Lihat pula lokasi rumah yang Anda incar lewat peta lokasi yang tersedia. Perhatikan, apakah akses rumah mudah dijangkau? Apa saja fasilitas yang tersedia di kawasan tersebut? Anda bisa menggunakan Google Maps atau peta online lain untuk mengecek.
5. Foto rumah yang terlampir dalam listing juga bisa menjadi panduan Anda untuk membayangkan seperti apa bentuk rumah tersebut. Fasilitas virtual tour—seperti yang telah dimiliki Rumah.com juga sangat membantu melihat bagian dalam (interior) rumah yang diminati.
6. Setelah menemukan properti yang cocok, jangan ragu untuk mengontak agen properti pemasang listing. Broker properti ini akan membantu Anda dalam proses pembelian dan memberikan masukan yang bermanfaat.
7.  Perlu diingat, rumah yang Anda minati akan Anda tempati—di dunia nyata! Jadi, jangan ragu untuk melakukan survei dan minta pihak agen untuk melakukan open house. Terkadang calon pembeli yang sudah tertarik saat melihat foto rumah, justru membatalkan niatnya setelah berkunjung, lantaran tidak cocok dengan suasana di  rumah tersebut.
Sumber : Rumah.com


Jumat, 17 April 2015

Manfaat Soda Kue untuk Rumah Anda





Soda kue atau baking powder biasanya dipakai untuk pelengkap adonan kue agar mengembang dan empuk. Tetapi ada juga jenis soda lain yang bisa digunakan untuk hal selain minuman dan membantu menyelesaikan pekerjaan rumah.

Diambil dari Rumah.com  (www.rumah.com), ini dia manfaat soda kue buat rumah Anda :

1. Menghilangkan noda
Gosokkan soda kue pada noda di pakaian kotor, maka kotoran akan hilang.

2. Membersihkan lantai
Punya hewan peliharaan yang suka buang air sembarangan? Bersihkan lantai yang kotor dengan soda kue yang dicampur dengan air secukupnya.

3. Membersihkan dapur
Tuangkan soda kue di permukaan meja atau perlengkapan dapur yang kotor. Soda kue dapat membersihkannya tanpa harus dibilas lagi dengan sabun.

4. Membersihkan panci berkerak
Bisa juga untuk membersihkan panci yang berkerak sehingga kembali kinclong. Caranya, tuang soda kue ke dalam panci, diamkan beberapa saat, kemudian bilas hingga bersih.

Silahkan dicoba !

Selasa, 14 April 2015

Tiga Tips Cerdas dalam Membeli Properti


Ada dua cara dalam membeli properti yaitu dengan cara tunai atau kredit. Jadilah pembeli properti yang cerdik dan perhatikan tiga hal dalam pembiayaan properti yaitu : tren suku bunga, tenor (masa cicilan) KPR, dan selisih suku bungan deposito dengan KPR (kredit pemilikan rumah).
Suku Bunga Deposito dan KPR
Jika selisih suku bunga dengan deposito tinggi, lebih dari 5% (misalnya bunga deposito 10% dan suku bunga KPR 17%), lebih baik membeli properti secara hard cash. (Baca: Kelebihan Investasi Properti Dibanding Investasi Finansial)
Jika selisih suku bunga deposito dengan suku bunga KPR antara 3% – 5% (misalnya bunga deposito 10% dan suku bunga KPR 14%), belilah dengan soft cash. Pembayaran soft cash bisa dengan cara mencicil bertahap atau bisa membayar DP besar dengan kredit KPR kecil.
Sementara itu, jika selisih bunga deposito dengan KPR kecil, yakni kurang dari 3% (misalnya bunga deposito 10% sementara suku bunga KPR 12%), belilah properti secara kredit dengan tenor selama mungkin (15 – 20 tahun).
Tenor KPR
Jika uang tidak cukup untuk membeli secara tunai, maka Anda mesti membeli dengan cara kredit. Kredit pun terbagi menjadi dua, yakni jangka pendek (short term) dan jangka panjang (long term). Jika selisih suku bunga dengan deposito tinggi (lebih dari 5%), lebih baik mencicil properti dengan short term atau tenor di bawah lima tahun.
Tetapi jika selisih suku bunga deposito dengan KPR antara 3% – 5 %, belilah dengan mencicil dalam jangka waktu menengah (mid term), yakni antara 5 – 10 tahun. Sementara itu, jika selisih bunga deposito dengansuku bunga KPR kecil (kurang dari 3%), belilah properti secara kredit dengan tenor di atas 10 tahun. (Baca:Tips Memilih Jangka Waktu Cicilan KPR)
Tren Suku Bunga
Saat tren suku bunga meningkat, ambillah kredit properti dengan suku bunga tetap (fixed rate). Sebelum krisis finansial global di akhir 2008, dimana suku bunga KPR meroket hingga 18%, banyak sekali pembeli yang beruntung mendapat KPR dengan suku bunga fix sampai beberapa tahun ke depan.
Sebaliknya jika tren suku bunga menurun, sebaiknya pergunakan suku bunga mengambang atau floating rate. Pada saat krisis finansial global seperti tahun 2008, suku bunga KPR melambung hingga 15%, bahkan sebagian bank menawarkan bunga KPR 18%. Jika tren suku bunga terlihat menurun, gunakan sistem floating. Dengan demikian, Anda bisa memperoleh suku bunga yang lebih rendah, setelah kondisi ekonomi membaik.

Sumber : Rumah.com

Kamis, 09 April 2015

Ingin Rumah Bebas Nyamuk, Ini Tipsnya !


Nyamuk, hewan pengganggu yang biasanya menyerang di malam hari dan mengganggu tidur. Selain itu, nyamuk juga membawa penyakit seperti, demam berdarah, chikungunya dan malaria.

Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk membuat rumah bebas nyamuk :

1. Hilangkan genangan air
Cegah adanya genangan air dalam dan sekitar rumah, Cekungan di talang air atau wadah-wadah kecil seperti kaleng bisa menjadi tempat genangan air yang dapat digunakan nyamuk untuk berkembang biak. Sebaiknya keringkan air di talang dan mengubur wadah-wadah tersebut. Jika memiliki binatang peliharaan seperti burung berkicau, periksa tempat minumnya. Jika ada jentik nyamuk, bersihkan dan ganti air setidaknya dua kali dalam seminggu.

2. Potong Tanaman di Halaman
Pangkas tanaman yang terlalu rimbun di halaman Anda. Brightnest.com menyebutkan, nyamuk seringkali tinggal di tanaman rimbun dan semak liar. Memotongnya akan mengurangi jumlah nyamuk di rumah Anda.

3. Periksa Kawat Nyamuk
Pastikan kawat atau kasa nyamuk di lubang angin atau jendela rumah Anda dalam kondisi baik dan tak berlubang. Dengan demikian, nyamuk tak bisa masuk ke dalam rumah.

4. Rapikan Pakaian
Nyamuk suka hinggap di pakaian yang digantung di dinding atau di balik pintu. Rapikan pakaian Anda ke dalam lemari.

5. Bau yang Disukai Nyamuk
Webmd.com menulis, nyamuk dapat membaui mangsanya dari jarak 50 meter. Manusia dengan kadar asam urat tinggi, kolesterol, dan steroid di permukaan kulit dan keringat, cenderung menjadi sasaran utama nyamuk. 

Penelitian juga menunjukkan, nyamuk paling suka manusia dengan golongan darah O dan paling tidak suka dengan golongan darah A.

Untuk mengurangi potensi digigit nyamuk, jangan lupa mandi untuk bersihkan kulit dari bau keringat yang disukai nyamuk.

6. Gunakan Anti Nyamuk Alami
Mengusir nyamuk dengan obat anti-nyamuk kimia sebenarnya beresiko, terutama bagi anak kecil. Lebih baik gunakan tanaman atau aroma yang memiliki kemampuan mengusir nyamuk.Tumbuhan yang efektif menyingkirkan nyamuk antara lain lavender, zodia, rosemary, geranium, dan serai (Baca: Aneka Tanaman Pengusir Nyamuk  (www.rumah.com)).

Sementara, wewangian pengusir nyamuk antara lain minyak kayu manis, minyak rosemary, minyak serai, minyak cedar, minyak cengkeh, dan minyak peppermint. Juga bisa dibuat menjadi lilin aroma pengusir nyamuk (Baca: Cara Membuat Lilin Pengusir Nyamuk  (www.rumah.com)).

Sumber : Rumah.com  (www.rumah.com)

Selasa, 07 April 2015

Tips Membeli Rumah Kedua saat KPR Pertama Belum Lunas



Investasi properti yang ranum membuat banyak orang menjadi investor bahkan spekulan properti. Salah satu efek buruknya adalah kenaikan harga yang tak terkendali—sehingga tak terjangkau untuk kalangan menengah ke bawah yang berakibat pada meningkatnya backlog dan kredit macet.
Untuk mengatasi hal tersebut, Bank Indonesia mengeluarkan ketentuan baru terkait LTV (loan to value) yang berlaku sejak akhir 2013 lalu.
Untuk KPR/KPA tipe di atas 70 m2, uang muka (DP) rumah pertama minimal 30%, DP rumah kedua 40%, dan DP rumah ketiga 50%. Sementara KPR/KPA tipe 22 m2 – 70 m2, DP rumah kedua 30% dan DP rumah ketiga 40%.
Peraturan ini juga mengatur bahwa uang muka tidak boleh dibiayai oleh bank. Selain itu, fasilitas KPR hanya diberikan untuk rumah pertama. Artinya, jika telah mengajukan KPR pertama, Anda bisa mengajukan KPR untuk rumah kedua dengan syarat telah melakukan pelunasan terhadap tanggungan KPR pertama.
Lantas, bagaimana jika Anda yang ingin membeli rumah kedua saat KPR pertama belum lunas? Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
1. Menunda keinginan membeli rumah sampai KPR pertama lunas sehingga bisa mengajukan KPR baru atau tabungan Anda mencukupi untuk membeli rumah secara tunai.
2. Mengajukan top-up kepada bank pemberi KPR, sehingga Anda mendapatkan sisa dana yang cukup dari persetujuan top-up tersebut untuk dibelikan rumah baru. Tentu saja rumah baru tersebut nilainya jauh lebih kecil dibandingkan rumah pertama jika Anda membelinya dengan mengandalkan dana dari plafon top-up.
3. Melakukan kerja sama dengan saudara atau teman untuk mengumpulkan dana patungan sehingga bisa membeli rumah secara tunai atau tunai bertahap. Jika tujuannya untuk investasi, maka setelah lunas rumah tersebut bisa dijual dan hasilnya bisa dibagi bersama.

Sumber : Rumah.com

Sabtu, 04 April 2015

Ingin Renovasi Rumah tapi Tidak Ada Biaya? Ini dia Jalan Keluarnya



Rumah yang ditinggali selama beberapa tahun biasanya memerlukan renovasi, besar maupun kecil. Namun terkadang Anda belum menyiapkan dana sedangkan renovasi sudah harus dilakukan. Simak tips berikut yang dapat memberi Anda jalan keluar untuk tetap merenovasi rumah.

1.  Ajukan Kredit Renovasi Rumah

Anda dapat menjaminkan sertifikat rumah Anda ke bank untuk mendapatkan kredit renovasi rumah. Bahkan sebagian bank ada yang bekerja sama dengan produsen semen untuk membuat program layanan pembiayaan renovasi rumah.


2. Kredit Renovasi BPJS Ketenagakerjaan

Bagi Anda karyawan yang sudah terdaftar sebagai anggota BPJS ketenagakerjaan (dulu bernama Jamsostek) dan sudah menjadi peserta minimal 5 tahun, Anda dapat memanfaatkan fasilitas kredit renovasi rumah. Dalam hal ini BPJS juga bekerja sama dengan beberapa bank dengan jaminan dana Anda yang tersimpan di dalam rekening BPJS ketenagakerjaan. Dengan proses yang mudah, Anda tinggal datang ke kantor BPJS terdekat dan melengkapi persyaratan yang diminta

3. Manfaatkan fasilitas Top Up untuk Biaya Renovasi

Bagi Anda yang memilliki rumah dengan fasilitas KPR dan status pembayarannya belum lunas sementara kondisi rumah sudah butuh renovasi, maka Anda bisa memanfaatkan fasilitas Top Up dari KPR Anda. Fasilitas ini biasanya dapat diberikan kepada nasabah yang sudah melewati separuh dari masa kredit dan memiliki riwayat kredit yang baik. Rumah yang saat ini masih dibiayai bank dalam bentuk KPR menjadi jaminannya.

KPR awal Anda akan ditutup dan Anda akan mempunyai kredit baru. Selisih dana plafon pinjaman Anda akan dikurangi dari sisa KPR sebelumnya dan dapat dimanfaatkan untuk renovasi rumah.

4. Over Kredit KPR untuk mendapatkan Dana Renovasi

Jika rumah Anda saat ini masih berstatus kredit (KPR), maka Anda dapat melakukan over kredit ke bank lain untuk mendapatkan dana. Selisih plafon kredit dengan sisa pinjaman dapat Anda gunakan untuk biaya renovasi. Cara ini dapat dilakukan apabila Anda tidak dapat melakukan pengajuan fasilitas top up kepada bank pemberi KPR Anda

5. Kerjasama dengan Toko Material

Memiliki anggaran terbatas untuk renovasi rumah dapat disiasati dengan bekerja sama dengan toko material dalam bentuk pembayaran pembelian material bangunan secara berjangka melalui angsuran bulanan. Karena toko material sendiri punya target dari pihak penyuplai (distributor) untuk segera menghabiskan stok di toko.

Tempo pembayaran biasanya dalam jangka pendek yaitu 1-3 bulan, dan syarat utamanya Anda harus dikenal baik oleh toko material bangunan tersebut. Anda dapat mengajukan perpanjangan tempo pembayaran jika reputasi Anda bagus atau mencari toko bangunan lain.

Biaya terbesar dalam merenovasi rumah adalah pembelian material bangunan. Jika sudah mendapatkan solusi, tinggal mencari biaya untuk tukang bangunannya. Jika Anda dapat menemukan kontraktor bangunan yang dapat diajak kerjasama pembayaran berjangka, tentu saja hal ini memudahkan Anda dalam merenovasi rumah.

Sumber : Rumah.com